Hokkaido Story: CURRENT FEELINGS + The First Day before Working

 Disclaimer:

Bagian awal dari cerita ini akan aku ceritakan dengan gaya novel, supaya lebih menggambarkan perasaan aku. Anggap aja ini cerpen,fanfiction, novel atau semacamnya. Setelah itu aku akan tambahkan dengan alam di Hokkaido, supaya lebih menggambarkan bagaimana keadaan disana. 


10 Desember 2018

Hari ini aku bakal ke Jepang lagi. Kira kira begitu deh yang ada di otak anak endudnya. Tidak ada rasa kaget sama sekali. Rasa excited pun tidak ada. Mungkin karena aku akan meninggalkan Mr. R yang paling aku sayang. Buset. lebay ya

.Pagi pagi betul aku sudah bangun seperti biasa, mandi, lalu bersiap siap. Aku berpikir orangtuaku akan terlihat sedih, Kalau menurut kalian orangtuaku akan memberi banyak wajengan,kalian salah. Pikiranku langsung terbang ke tahun 2013, Orangtuaku dengan sigapnya merapikan koperku, menyuapiku makan bahkan memakaikanku baju layaknya bayi. Tapi berbeda kali ini. Kali ini aku sendiri. Mungkin orangtuaku tidak takut lagi anak gendutnya akan dalam bahaya. Bapak dan Mamak sudah percaya padaku. Hanya mamak yang  menunjukkan muka sedih. walaupun disembunyikan, aku bisa lihat dari raut wajahnya.

"Cuma tiga bulan mak: kataku sekedar menghibur. Tapi sepertinya itu sama sekali tidak berguna. Mamakku sedang sakit waktu itu, ya masa pemulihan. Jadi dia agak sensitif seperti biasa.

Aku memakai baju biasa. Celana bahan warna hitam, kaos dan jaket, sepatu olahraga. Ya, aku tahu Hokkaido itu dingin. Tapi untuk apa sudah memakai atribut lengkap musim dingin dari Indonesia? kami akan transit di Thailand sekitar 5 jam. Aku akan pakai atribut musim dingin di Thailand saja. Kenapa? Aku pernah mendapat ilmu dari seseorang yang sering naik gunung. Dalam menghadapi cuaca dingin, tidak baik memakai pakaian dingin dari rumah, sebab kalau sudah sampai di lokasi,tubuh akan tetap merasa kedinginan. Karena tubuh sudah menyesuaikan dengan hangat dari jaket/coat yang dipakai diluan. Sebaliknya jika baru dipakai di lokasi, dengan mendiamkan cuaca dingin selama beberapa menit, maka tubuh akan merasakan hangat dari jaket/coat yang dipakai. Berbekal pengetahuan itu, aku akhirnya menambah tas untuk menyimpan sepatu gunung dan jaketku. Akhirnya, anak gendut ini tampak seperti ibu ibu rempong mau jualan ke luar kota. Padahal saya ke Jepang loh.😂😂

Bapak mengantarkanku ke travel menuju Bandara Soetta dengan motor tua kesayangannya. Sedangkan mamak tidak ikut mengantar, Alasannya dia tidak mau menanngis. Waktu itu aku hanya memeluk mamakku tapi hatiku masih tidak karuan. Alasannya tidak jelas. Antara bingung kenapa hari ini datang juga. Kepergianku kali ini bukan dalam rangka traveling, tapi kembali sebagai pekerja asing. Internship. itu judulnya. Pikiranku dalam perjalanan pun kadang kosong. Bapak pun sama sekali tidak bicara apapun. Hari ini ketika menulis ini, agaknya aku paham kenapa pikiranku kosong, hatiku pun beku gegara jatuh cinta sama orang itu,lol. Agaknya aku terkena stress ringan. Aku butuh pelarian sementara, dari perkataan dan omongan orang yang membuatku sakit hati. Sudah tepat sekali Tuhan memberiku kesempatan kedua kalinya ke Jepang, untuk memberiku waktu tenang, belajar sabar dan kuat. Lagipula, ini HOKKAIDO! Setelah berdoa dalam perjalanan,, Bapakku kembali mendoakanku, tidak peduli orang-orang melihat karena suaranya yang keras. Lalu bapak hanya bilang segera kabari setelah sampai.

Lintas Travel, BTC. Mungkin saksi bisu betapa anak endud ini sama sekali tidak senang ketika berangkat. Aku hanya membalas pesan Whatsapp orang orang terdekatku. Aku mengerti mereka tidak bisa mengantar. Padahal jika mau ditanya, aku maunya mereka datang lalu menangis bersama. TAAPI dan lagi lagi TAPI mereka sudah tahu kalau si saya ini sudah lumayan sering ke Jepang, sehingga mereka hanya mengirim pesan bahkan minta oleh oleh (Dasar)


Bandara Soetta 

Percaya atau tidak, aku merasa kesal karena harus datang ke Bandara besar ini sendirian. Untungnya temanku sudah membalas pesanku, dan tidak lama aku melihat mereka. Cukup mudah menemukan mereka. Aku mengenal mahasiswa STBA. Sedangkan yang lain sepertinya mahasiswa yang terpilih dari universitas lain. Mr. F perwakilan dari PT Minori pun akhirnya datang untuk membagikan Tiket Pesawat kami dan beberapa berkas yang sudah diisi. Kalau kalian berpikir aku akan segera mengisi berkas kalian salah besar. Anak gendut ini membawa dompet dan perutnya ke Solaria :) Lalu menyuruh temanku untuk menjaga tas dan koper pink ku. Sedangkan aku sambil pergi menjauh, aku tertawa terbahak bahak karena 99 persen dari mereka sudah pakai atribut musim dingin. Aku tahu dan mencoba berpikir positif, mungkin supaya praktis. Tapi melihat beberapa dari mereka selfie terlebih dahulu aku pun kembali mentertawakan mereka. Maafkan aku kawan. Kalian gemesin deh, gak boong. Ampun. 

Setelah mengisi, akhirnya aku bersama teman seperjuanganku, ke gerbong terakhir. Setelah Mr. F memberikan wajengan, kami pun berjalan bersama seperti rombongan pada umumnya. Aku akan satu kursi bersama Annisa, salah satu yang terpilih yang berasal dari Malang.Jadi aku pun langsung akrab dengannya. Rata rata mereks sudah semester 8/9, aku masih semester 7, benar benar berangkat sebelum membuat skripsi.

Aku jadi sadar, ternyata kesempatan ke Jepang itu banyak orang yang ingin. Walaupun akhirnya harus merelakan telat lulus satu tahun. Sambil mengobrol sebetulnya aku sangat menikmati hiruk pikuk bandara. Ada yang sama? Membawa koper, melihat toko parfum mahal, sampai akhirnya berangkat..

2,5 jam kemudian kami pun sampai di Bandara Don Mueng, Thailand. Teman-temanku ini cukup baik,dan mempunyai kerjasama yang bagus. Terutama anak laki laki. Mereka memastikan agar tidak satu orang pun tertinggal, apalagi aku. Aku yakin mereka tahu jalanku lambat 😭


Bandara Don Mueng, Sumber: Google

Aku kira kami harus berjalan ke imigrasi terlebih dahulu, ternyata tidak apa-apa. Karena hanya transit, maka kami langsung ke gate berikutnya. Tidak lupa menukarkan uang yen ke baht. Bukan rupiah ke Baht. Kalau dari mata uang yen, jumlahnya pasti akan lebih banyak. Jadilah kami duduk begituuu lama. Sambil charger handphone, dan beberapa ada yang jajan. Usut punya usut, ternyata harga makanan di bandara manapun mahal. Dalam hati kenapa aku menukar hanya 2000 yen. 

Jadi, aku tidak bisa membeli sepaket Subway :( Aku membeli Sandwhich dan air putih :) Untungnya 2022 ini Subway sudah ada di Gading Serpong. UYEEELALALA! 

Akhirnya pesawat menuju Hokkaido pun datang. Di momen inilah aku mengganti atribut dengan menggunakan sweater dan sepatu gunung, tapi aku belum memakai syal dan coat. Aku tahu ada beberapa orang yang bingung denganku. Tapi tidak apa apa, sampai disana baru mereka akan paham. Di pesawat, aku bosan sekali. Aku hanya mengobrol sekali kali dengan Annisa. Karena kelas ekonomi, maka layanan menonton film pun hanyalah mimpi, LOL. Aku melakukan seseuatu yang disebut :Gabut. 

Memasan makanan dua kali, membaca majalah dua kali, tidur lalu mengulangi hal yang sama. Sampai pada akhirnya, hal yang ditunggu tunggu pun tiba. Aku sampai ke Jepang. Hokkaido. Untungnya Bandara Chitose ini menyediakan wi-fi gratis 😁

FROM SAPPORO TO HOKKAIDO: Ini Snow Wonderland

                                    Pemandangan dari jendela bus

Salju, salju, Salju. Pernah gak kamu ketemu sama orang yang baru lihat salju pertama kali? Jujur, sewaktu kecil, aku berpikir kalau salju itu hanya bisa dinikmati oleh orang kaya. Dari pengalaman, aku sering melihat orang yang kampungan banget kalau lihat salju. SALJU loh ini SALJU, Rasanya pasti paham kan? Maklum ini pertama kali. Rasanya sejauh mata memandang itu putih semua. Banguanan, jalan ketutupan salju tebel, atap rumah ketutupan salju,pemandangan orang orang "nyerok" salju supaya orang lain bisa lewatin jalan,itu benar benar baru buat aku. Rasanya seperti aku masuk ke film "Home Alone" 😂

Jadi, kami diantar dengan menggunakan bis khusus dari Bandara Chitose. Sepanjang perjalanan di bis kami semua mengobrol dan sibuk mengambil foto dari bus. Harap dicatat kami masih memakai nomor Indonesia. Hampir semua orang memakai nomor Indonesia dan tidak memakai nomor Jepang, jadi bisa dibilang kami hanya mengandalkan wifi saja. Alasan tidak menggunakan nomor Jepang adalah karena jangka waktu kami bekerja hanya tiga bulan saja. Membeli nomor di Jepang itu harus sepaket dengan membeli handphone. Sedangkan sim card jepang hanya untuk tourist dan tentunya masa berlakunya terbatas. Bisa dibilang semua serba terbatas tapi karena hanya tiga bulan, aku sendiri berpendapat tidak perlu susah payah membelinya.

Di bus, kami semua mengobrol saja sambil berfoto, mengambil video. Why? Ya,karena hanya itu aja sih yang bisa dilakukan. Selain itu, kami menunggu mahasiswa lain dari Vietnam. Ternyata banyak juga anak magang yang bukan dari Indonesia ya. 

Lalu, aku ingat kalau ada tugas kelompok matkul yang belum sempat aku selesaikan bersama teman kelompok, aku menawarkan diri untuk membuat video pembuka. Why? Karena matkul ini membahas tentang salah satu anime terbaru saat itu, anime itu berlatar di musim dingin, jadi pas sekali dengan Hokkaido. Jadilah aku diminta merekam diri sendiri. Dan tentu saja sempat berselfie ria.


                                                        Selfie di bus dengan coat lengkap :)

Nah tibalah kami di Rusutsu Resort. Dari yang bisa aku simpulkan Rusutsu Resort ini berada cukup jauh dari pusat kota. Sepanjang perjalanan, jarang sekali terdapat rumah penduduk. Apalagi semua tertutup salju. Adapun rumah penduduk, tapi dari satu rumah ke rumah penduduk lumayan jauh. Tapi di daerah seperti ini ada hotel semewah ini. Dan juga, menurutku ini seperti surga di tengah tengah hutan dengan jalanan yang baik. Waktu itu Bulan Desember dan beberapa minggu lagi menuju natal.Jadi kira kira beginilah penampakannya.

Sumber: Website Rusutsu Resort


Masa Training+Diantar berbelanja 

Begitu masuk ke lobby hotel, kami disambut oleh staff hotel disana, dengan pakaian tentara kerajaan Inggris, mereka menyambut kami layaknya tamu. Ternyata kami disambut oleh salah satu staff kantornya. Dari wajahnya yang tegas kami ragu apakah kami kuat disini lol. Tapi sepertinya kami cukup berutung. Karena dari yang aku dengar kami hanya akan mendnegar arahan dan dibawa ke asrama pekerja yang sudah disediakan. Letak asramanya dekat. Bangunannya pun terlihat dari lobby hotel.

"10 menit berjalan dari sini dan kalian bisa menaruh koper dan lain lain, lalu pak ---- akan membantu menjelaskan setiap bagian dari apartemen kalian, apa yang bisa dilakukan dan apa yangtidak boleh dilakukan. Setelah itu kita akan isi dokumen penting di aula xxx disegerakan ya" Dia berbicara dengan cukup cepat, membuat semua orang bertanya - tanya sebetulnya dia bicara apa. Lalu aku pun menjelaskan kembali apa yang dikatakan. Mulai sekarang, kita panggil bapak pengurus asrama ini bapak ooya ya. (大家 ooya dalam bahasa jepang adalah panggilan pemilik bangunan). Asrama ini terdiri dari 2 kamar dengan 1 kamar ada satu kasur bertingkat. Jadi memang satu kamar bisa diisi dengan dua orang. Dengan lemari satu buah, jendela dan yang paling penting penghangat ruangan. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa menonton video di bawah ini ya.


Keadaan asrama untuk para staff di Rusutsu Resort



Gimana menurut kalian? Sayangnya waktu itu temenku lagi mau mandi, jadi gak bisa kasih lihat ofuronya ya. Oia, ofuro itu tempat berendam semacam bath tub. Kalau di Jepang, sekurang kurangnya fasilitas apartemen, yang namanya ofuro pasti ada. Karena orang Jepang mempunyai cara mandi yang unik. Sehabis membilas dan membersihkan badan, mereka akan berendam air hangat untuk membuat badan rileks. 

Back to story, setelah cukup paham cara menggunakan air panas, maka kami semua harus mengikuti staff ke sebuah lobby besar. Aku menebak pasti kami diminta untuk mengisi formulir untuk dikirimkan ke kantor imigrasi. Tentu saja itu penting, agar semua ornag tidak disangka pekerja ilegal lol.
Kami pun kembali keluar dan menghadapi salju. Sebetulnya aku pribadi masih merasa kalau dinginnya masih terasa segar. Tapi setelah aku membuka coat bekasku, rasanya luar biasa dingin. Oke chris, jangan ngadi ngadi. 
Ternyata berjalan di atas salju cukup menantang. Masalahnya cuma satu: Licin. Tumpukan salju yang tebal yang masuk ke sepatu, jatuh karena licin, sampai berputar sendiri saking licinnya 👀
Masalah yang lain: Ternyata kawasan perhotelan ini cukup luas. Bagaimana menghafalkan jalannya ya. Untunglah si gembul ini berusaha untuk mengikuti jalannya staff Rusutsu :) 

Pertemuan itu hanya sebentar yaitu menulis dokumen untuk keperluan administrasi saja. Tapi tetap saja, ada drama. Salah satu peserta magang dari Vietnam melakukan kesalahan dalam menulis alamat. Aku tidak mau julid, tapi tetap saja tidak habis pikir :') Kenapa ada seseorang yang bahkan lupa caranya menulis katakana :'( Ayolah.... soalnya anaknya mahasiswa geng. Sabar..sabar... Disini cukup membuat salah satu staff naik pitam geng. 

Diantar berbelanja

Karena kegiatan yang cukup padat, hari itu cukup membuat kaget dan membuat satu hari menjadi singkat. Setelah menulis formulir kita diberi waktu 10 menit untuk istirahat lalu segera kembali ke aula untuk diantar ke daerah "Kutchan" Unik ya namanya.Ya, kita akan diantar ke supermarket dan beberapa toko untuk membeli keperluan selama sebulan. Kenapa ya perlu diantar? Ternyata jarak dari kawasan hotel 35 menit dengan menggunakan bis. Apalagi berjalan kaki ya, apalagi musim dingin. Lumayan sulit. Bisa disimpulkan bahwa daerah resort mewah seperti ini sengaja dibangun dikawasan pegunungan yang luas tapi akomodasi disana sangat terbatas. Dengan cuaca yang cukup ekstrim namun masih ada resort semewah ini,marketingnya luar biasa. Juga, pemandangan yang ditawarkan memang bukan main indahnya. Aku berpikir pasti orang disini tidak terlalu suka keluar rumah dan berkomunikasi. Karena sekedar berbelanja saja, perlu effort 😅.  Oke, bagi kalian yang penasaran jarak dari Rusutsu ke daerah Kutchan, boleh klik link google map berikut ini:

Sejatinya, aku berasumsi daerah ini dulunya pasti hutan. Sepanjang mata memandang lewat bus, jarak antar satu rumah ke rumah lain memang jauh, apalagi dengan cuaca dingin bersalju selama 6 bulan lebih, membuat berpikir dua kali untuk beraktifitas. Sampai tulisan ini ditulis, aku sendiri baru mengunjungi sebuah supermarket dan daisonya yang kebetulan letaknya bersebelahan. Akhirnya karena aku dan temanku ada tiga orang, kami membagi barang belanjaan yang akan dibeli. Membeli hal yang cukup penting yaitu minyak dan beras. Sisanya aku hanya ikut ikutan saja dan bersedia membayar. Sebetulnya waktu berbelanja itu sangat dibatasi. Menurutku sih ini sangat tidak adil, apalagi untuk yang lain. Mereka kadang tidak tahu apa yang akan dibeli. Apalagi jika menganbil bahan makanan yang mengandung babi alias haram, lumayan cape juga. Belum lagi harus cek kandungan di daftar nutrisi di belakang yang notabene tertulis dengan huruf kanji. Bukan apa apa, iya kalau bisa baca. kalau enggak? 😔 Juga bahan lain yang mengandung alkohol, kan lumayan pr yes. Tapi kulihat beberapa temen cewe aku mengambil sayuran tahu dan kentang juga ayam. Memang dalam keadaan seperti ini ambil yang basic saja ya kan. Tidak ada waktu luxury untuk melihat satu satu. Sekali lagi saat itu aku bete setengah mati lol. Pindah ke daiso, aku hanya mengambil jepitan rambut,sumpit,kaos kaki tebal dan pensil alis. Agak random ya beli pensil alis,karena kebetulan habis. (Siapa tahu nanti akan kerja di bagian service harus make up) begitulah pikirku.Staff yang berinisial T itupun berkata waktu belanja hampir habis dan harus segera ke bus, Teman Vietnamku lama sekali disana, dan seperti biasa aku kasihan sekali melihat mereka dimarahi. Karena memang menurutku tidak adil. Aku berharap disekitar hotel setidaknya ada konbini. (Convinient store macam Indomaret)

Dan ternyata selain pergi ke Kutchan bus memutar jalan melewati Rusutsu Resort. Wahhhh kita dimana? Tentu saja masih berbelanja. Satsu Dora. itulah tujuan kita selanjutnya. Satsu Dora adalah sebuah drugs store. yang biasanya menjual obat-obatan,kosmetik bahkan cemilan dan bahan makanan. Mr. T ini juga menjalankan akan ada satu bus yang setiap beberapa jam sekali mengantarkan kesini pulang pergi. Asik. Karena kalau berjalan, Sayonara duluan sama kaki dan badan anak endudnya hiks. Satsu Dora ini jinglenya lucu. Hingga sekarang pun aku masih hafal dengan jingle nya lol. Sepertinya kami diberi waktu lagi lol. Aku hanya pasrah saja, dan melihat lihat kosmetik. Kalau membeli, mubazir. Persediaan sabun,shampoo,handbody,bahkan lipbalm masih ada. Jadi aku membeli Senka Perfect Whip saja. Yang sekarang sudah dijual dimana mana. Facial foam ini entah kenapa kalau dipakai di Jepang wajah auto glowing seketika. Tapi kalau dipake di Indonesia, Wasallam. Ya setidaknya di wajah ini lol. Oke selain facial foam. Anak endudnya membeli Royal Milk Tea ukuran besar dua buah. Suatu kewajiban. Milk Tea di Jepang tiada lawan. Manisnya pas, rasa teh nya kerasa, rasa susu nya tipis, jadi pas dicampur enak banget. Cobain deh 




Milk tea terenak sedunia akhirat, sejagat raya, No debat😂

Royal Milk Tea ini sebetulnya ada versi bubuknya. Hanya versi botol ini tinggal minum jadi praktis, kalau mau hangat? tinggal panaskan di microwive. Selain itu aku membeli jus apel botolan, dan senbe. Senbe itu semacam kue beras dengan tekstur sebagai kerupuk, dibungkus satu satu dengan rapih. Cemilan di Jepang memang dibungkus per pcs, mungkin supaya lebih bersih dan orang lebih bisa menghargai cemilan itu. Untuk yang belum tahu apa itu senbe, there you go.



Senbe ini kubeli sebagai persediaan waktu istirahat kerja. Karena pasti kerja lembur bagai quda lol. 
Finally, aku selesai berbelanja. Dan acara berbelanja pun selesai. Daaaan seperti biasa, ciwi ciwi cantik yang tadi aku bicarakan, telat dan terlihat terlalu banyak membeli kosmetik :)Duh neng... udah cakep anda kok. 
Oh ya, ngomong ngomong soal senbe, senbe ini tekstur nya kayak kerupuk, rasa nya ada yang manis ada yang asin gurih. Nah, setiap kota memiliki ciri khas senbe tersendiri. Cuman, buat kamu yang muslim selalu cek komposisi nya ya. Hehe.

Menginap di Rusutsu sebagai customer

Sebelum bekerja, kami semua diminta untuk menginap di hotel nya sebagai costumer. Jadi kami harus membawa baju dan lain lain dari asrama kami. Ya, karena setelah sampai, barang barang kan langsung disimpan di kamar asrama. Awalnya kami juga heran kenapa kami diperbolehkan menginap di kamar esklusif terlebih dahulu sebelum besoknya langsung bekerja. Abis dikasih surga terus dikasih neraka wkwkwk. Ya sudahlah ga usah mengeluh. Tapi sekarang pas nulis ini aku merasa beruntung pernah merasakan nginap di hotel bintang lima. Karena, dari kamarnya,interiornya semua mewah sekali. Pemandangannya indah sekali. Buka jendela langsung salju dan permainan yang dihiasi sama lampu lampu. Belum lagi masih kedengeran Jingle Bells dari luar. Kayak di Eropa, gitu pikirku. Tapi kami tidak langsung tidur, tapi diajak dinner ke restoran all you can eat yang ada di resort tersebut. Sebetulnya ada banyak makanan yang pengen aku review cuman ga sempet karena enak banget lol. Hokkaido memang terkenal karena susunya, dessertnya, dan seafoodnya. Hanya aku gak ambil makanan seafood. sasaranku daging. 

Aku juga ga ngambil sake,bir,red wine dan alkohol lain, karena memang gak suka. Lain kali aku coba red wine sama keju kali ya lol. Bicara soal rusutsu resort ini, aku dan teman temanku yang kerja disini jujur belum tahu persis ada berapa kamar dan tipe apa saja yang ada disini. Tapi yang pasti ini seperti kawasan pariwisata yang dalam satu hektar saja banyak hotel (yang mungkin bekerje sama), villa, dan bemacam bungalow (?) yang lebih private. Di dalam hotel sendiri ada onsen, spa, toko toko merchindise, paket tur ski, fasilitas ski tentunya. Jadi, hotel ini memang terkenal dengan fasilitas ski yang sangat bagus. Setelah keliling lihat hiasan natal dimana mana, sayangnya aku milih di kamar saja sambil siap siap kerja buat besok lusa. 


OVERALL ... 

Ternyata kerja sebagai hotelier (istilahnya) membutuhkan fisik yang sangat kuat. Dua hari pertama kerja aku sakit sebadan badan, bukan karena gemuk tapi bahkan temen cowokku pun tumbang. Cuaca Hokkaido yang dinginnya di atas rata rata di Jepang membuatku dan badan aku penuh drama. Badan panas dingin ga karuan, tulang sendi sendi sakit semua, flu juga. Untung aku bawa vitamin. Hidup di kawasan ini yang notabane transportasinya hanya bus menuju ke stasiun terdekat dan mobil yang mengantar ke supermarket terdekat membuatku malas kemana mana. 

Part 3 aku akan buat gimana gambaran hidup di Hokkaido ya!


Maaf part 2 aja makan waktu berbulan bulan! Aku butuh waktu mengingat, nanya teman dan kumpulin foto. Aku akan sisipkan part 1 nya di sosial media aku!

Karena ini murni buat share, feel free to comment. Aku ga berharap banyak dari blog ini. Semoga kalian bisa menikmati!


IG:inatheoo 

FB: Christina Theodoris



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer