Hokkaido Internship: BEFORE HOKKAIDO+ Apa itu Internship
Halo semua! Terimakasih sudah mau membaca blog aku. Udah lamaaaa sekali ya. Namanya hidup lol. Blog ini hanyalah tempatku berbagi. Rasanya puas aja udah nulis tuh. Emang anak bahasa ini ga bisa hidup tanpa bercerita ya. Blog ini paling aku share ke orang-orang yang aku kenal. Syukur syukur kalau ada yang mau share. Hehehe. So, some update of my personal life, Terhitung Maret 2020 aku sudah tidak bekerja lagi di tempat lamaku dan sekarang sudah bekerja di Jellyfish Education Indonesia yang berkantor di Tanggerang, Gading Serpong. Udah mau 2 tahun disini. Puji Tuhan betah.
Nah aku pikir kayaknya aku butuh banyak foto,video,dan curhatan medsosku pas interview sebagai "hint"untuk aku menulis ini. Karena ya ada beberapa hal yang aku mulai lupa.
So, buat yang baru baca lebih baik baca dulu part 1 nya ya. Aku bercerita tentang pengalaman internship aku di Hokkaido. Karena menurutku pengalaman ini sangat berharga aku mau nulis ini di blog.
Mari berharap aku selalu ingat akan janjiku dan punya waktu untuk uploadnya ya..hehehe.
Lebih ke share dan unek unek aja ya. Semoga kalian suka ya bacanya. dan semoga bisa merasakan juga keriweuhan selama disana.
OHYA, untuk kalian yang belum mengikuti dari awal, bisa dicek di postingan sebelumnya ya, tentang Internship Hokkaido
Link: https://inahikki.blogspot.com/2020/08/hokkaido-internship-rusutsuthe-snow.html?fbclid=PAAaalEVcsLycuK8xzgr907xTfqcU_FibSPwDALGwwjMfoyk6t9V_dwzpr1u8&m=1
Oktober-November 2018 (Beli Coat)
Seperti yang udah aku bahas, dari pengumuman lulus sampe mengurus semuanya itu ada jangka waktu hampir 10 bulan. Cukup lama juga. Berhubung cukup lama, aku hampir lupa ngapain aja aku saat itu. Tapi yang aku ingat aku cuman nyelesaikan kuliah,tugas-tugas, dan ngulang matkul TIK gitu. Iya, aku pun tak paham cuman garagara blog kurang bagus lol. so anyway aku hanya menyelesaikan tugas-tugas, ngulang satu matkul dan yaah... paling browsing Hokkaido itu kayak apa. Karena sebenernya aku hanya mengambil 3 bulan aja, aku tidak bermaksud mengumpulkan uang kayak temenku. Cuman ambil pengalaman saja. Karena sudah pernah 2 tahun lebih di Jepang jadi aku tidak perlu kaget lagi, cuman beda pulau saja. Aku cuman perlu menghafalkan jalan. Mungkin ada beberapa teman teman yang waktu awal di Jepang gak ngerti caranya pakai toilet di jepang, suka kesasar di eki, dan berbagai drama lainnya pas di Jepang, aku waktu itu percaya bisa meminimalisir semua itu. Cuma masalahnya Hokkaido itu dingin, dan pas aku kesana pas salju lagi tebel tebelnya. Kayaknya aku cuman butuh beli jaket yang tebel.
Aku ingat betapa dramanya aku beli sebuah "coat". Jadi aku dan bapak pergi ke toko khusus yang menjual baju dan perlengkapan musim dingin. Toko itu letaknya dekat banget sama mall PVJ Bandung. Berbekal informasi dari teman facebook, pergilah aku kesana. Aku ga akan kasihtau nama tempatnya ya takut yang punya marah hehe. Aku udah bilang sama bapakku tercinta ini kalau harga coat yang bagus itu mahal.Kisaran 1 juta-4 juta. Cuman bapakku ini masih berharap dapat yang lebih murah. Singkat cerita akhirnya aku dan bapak pergi kesana. Setelah melihat benar benar bagus sekali barangnya. Dari mulai sarung tangan,syal,kupluk,kaus kaki semuanya ada. Tapi betapa kagetnya bapak karena coat dengan ukuran besar itu harganya 2 juta rupiah :) Sebetulnya ga kaget, karena aku pribadi sebelum ke toko itu udah browsing sebetulnya berapa harga coat itu. Lantas si kaget setengah mati, reflek dia langsung bilang apa harganya bisa turun atau enggak :) Jujur aku malu waktu itu karena aku tahu toko kayak begini kemungkinan harga turun sedikit. Si mas mas menjualnya menawarkan harga yang turunnya sedikit. Tapi dia juga bilang kalau coat ini baru dan terbuat dari bahan yang bagus. Jadi kalau kena salju yang banyak, ga akan numpuk di kainnya dan akan turun sendiri gitu. Warnanya juga bagus, biru langit gitu. Tapi akhirnya seteleh keliling agak lama (berharap setidaknya dibeliin syal/kupluknya) bapak bilang beli di Gedebage aja. Dan aku pun langsung agak kecewa.
"Masa yang bekas pak!" Dengan nada yang agak nge gas (maapin ya pak lol) Bapak bilang dengan santai "nanti kita cari yang keren"
Pikiranku langsung pergi ke Maret 2013, Waktu aku mau beli coat musim dingin juga. Bapak ngajak ke pasar gedebage. Cuman waktu itu aku gatau berapa sih harga coat itu, berapa sih harga kisarannya, karena waktu itu aku cuman anak anak yang mempercayakan semuanya ke orangtua hehe, pada akhirnya coat waktu itu aku pakai beberapa kali lalu aku beli di Jepang.
Sebagai anak, pastinya aku ingin kali ini dapat yang bagus. Singkat cerita, beberapa minggu kemudian aku pergi ke pasar gedebage. Sebagai informasi buat kalian yang luar Bandung, Gedebage itu sebetulnya pasar pada umumnya. Jadi, tidak hanya menjual barang second, baju, sepatu, tapi sayur sayur juga dijual. Yahh pasar tradisional pada umumnya sebetulnya.
Ok, jadi ternyata bapak jauh jauh hari sebelumnya posting status di Facebook kalau aku akan berangkat ke Jepang dan minta bantuan temennya (katanya saudara sekampung). Tentunya pakai bahasa karo yang aku sendiripun ga paham geng. Tadinya aku malu dan mau protes tapi setelah dipikir pikir itu kan bentuk usaha bapak jadi aku diam aja.
Alasan aku ke bapak kenapa mau protes karena: Ini Hokkaido. Hokkaido itu terkenal dengan saljunya yang tebal. Dulu aku pernah ke Jepang tepatnya di Shizuoka. Tapi disana musim dinginnya tidak turun salju. Berhubung ini pertama kalinya ke tempat yang turun salju, aku membayangkan dinginnya bakal kayak apa.
Ternyata susah juga mencari barang yang bagus tapi murah. Setelah mutar mutar dan mau menyerah Bapakku mau kembali ke toko pertama (toko temennya di kampung) sekedar beli kupluk dan syal saja. Daripada gak sama sekali. Pemiliknya ternyata sudah bongkar gudangnya selagi kita nyari nyari guys 😳 dan pas sekali akhirnya ada satu coat yang sepertinya bahannya tipis, kainnya seperti jaket buat bahan kain coat, tapi agak panjang. dan aku pikir bisa juga kalau aku pake sweater akan ngebantu nahan dinginnya. (Aku punya sweater yang agak besar bekas di Jepang) Setelah beli coat, bapak ajak aku beli sepatu. Adanya sepatu gunung. Sekali lagi si paling "girly"ini maunya sepatu boat imut, cuman malah sepatu gunung.Tapi akhirnya dibeli juga dengan pertimbangan siapa tahu jalan menuju tempat kerja, lewati gunung lewati lembah.(dan ternyata emang benar) akhirnya kubeli juga. Fix, syal aku rencana bawa syal mamak aja.
Dari sini aku belajar, barang itu yang penting fungsinya bukan fancy nya. Dan ternyata temen temenku yang akan berangkat juga tidak ada yang sengaja beli coat harga 2 juta. Xixixi
![]() |
coat impianku. sumber: google |
The Drama H-1 bulan
Sebetulnya aku agak gimana ya ceritainnya. Cuman karena ini benar-benar terjadi, dan semoga jadi pembelajaran aja yee kan. Aku agak ceritain garis besarnya aja ya supaya tidak menyinggung siapapun. Jadi, yang namanya mau berangkat ke luar negeri kemanapun, dalam rangka apapun pasti rasa excited itu ada, cuman gatau kenapa, pernah ngerasain hati jadi ga tenang tapi gatau kenapa? Nah itu aku.Sebulan sebelum aku berangkat, aku udah cerita ke sahabatku di gereja, Rachel kalau aku akan pergi ke Hokkaido selama 3 bulan. Tentu saja dia seneng dan dia nitip beberapa oleh oleh. Jadi bisa dibilang hanya beberapa orang saja yang tahu tentang aku akan ke Jepang lagi, Sebetulnya aku tahu ada beberapa orang yang tidak suka aku pergi ke Jepang. Kesannya semacam jangan jangan dia habisin uang bapaknya. Maklum aja banyak orang yang berpikir begitu, karena jujur waktu aku ke Jepang 2013, bukan dengan jalur beasiswa tapi jalur mandiri, Artinya dengan biaya sendiri. Tapi kali ini, niatku adalah ingin membuat bapak senang. Karena dengan program ini bapak hanya tinggal beli perlengkapan saja sedangkan tiket dan lain lain sudah ada yang menanggung. Terlepas dari bergunanya program ini buat mahasiswa, sebetulnya aku juga kurang paham ini program bertujuan apa. Karena ini adalah program magang/internship. Juga saat itu posisiku sedang mengambil mata kuliah praktek kerja juga, bersamaan dengan program ini aku pikir bisa sekalian melakukannya di Jepang, jadi dari sini tinggal membawa berkas-berkasnya saja. Tapi kemudian setelah aku tanyakan sendiri ke kajur, katanya ada beberapa format laporan yang berbeda jika mau dilakukan disana. Dan lama yang disarankan hanya sebulan saja bukan tiga bulan. Karena si aku adalah orang yang mager dengan yang namanya mengetik laporan makanya aku memutuskan untuk mencari tempat praktek terlebih dahulu. (nanti akan diceritakan) Yang pada akhirnya aku diterima di radio RRI Bandung. Bisa dibilang, dalam jangka waktu 9 bulan agak cukup lama untuk menantikan momen momen kepergianku.
....
PROGRAM INTERNSHIP ITU APA?
Untuk kalian mahasiswa jurusan Sastra Jepang dan semacamnya pasti tidak asing dengan program internship. Di setiap kampus yang ada jurusan bahasa Jepangnya pasti petingginya berlomba-lomba memberangkatkan mahasiswanya ke Jepang. apakah pertukaran mahasiswa, program magang, sebagai realwan bahkan beasiswa. Ya hitung hitung menaikkkan nama kampus juga pastinya. Sama juga dengan kampusku ini. Jujur, awalnya aku sama sekali gamau tau, tapi karena dorongan ingin jalan jalan ke Hokkaido makin tinggi, akhirnya ikut juga lol.
Jadi back to topic, Internship itu pada dasarnya magang. Tujuannya adalah mencari pengalaman kerja. Atau kalau di satu kantor ada pegawai magang, berarti dia baru di training gitu dan belum menjadi pegawai tetap. Yang menjadi pertanyaan saat ini (setelah 4 tahun berlalu) kenapa hotel bergengsi seperti itu mencari mahasiswa untuk magang di sebuah hotel mewah. yang sudah bisa ditebak pekerjaannya akan berhubungan dengan fisik. Bukan meremehkan, aku tau persis bahwa untuk bekerja di hotel perlu keahlian khusus. Contohnya, di bagian service, yang mungkin kalian lihat cuman membawakan pesanan, tapi tetap saja menata meja, membawa banyak makanan di satu tangan itu perlu keahlian khusus,
Yang pada akhirnya, aku belajar seseuatu yang baru. Setiap perusahaan pasti punya tujuan dan trik sendiri untuk mencukupi kebutuhan pegawai. Ini hanya perkiraanku saja secara logika ya. Hotel Rusutsu adalah hotel bergengsi dan mereka selalu butuh pegawai internship di bulan Juni-Agustus, Desemeber-Maret. Mereka pasti kebanjiran tamu di musim panas dan musim dingin. Apalagi setelah aku browsing, hotel itu terkenal akan fasiilitas ski nya yang nomor satu di dunia.Setelah dipikir pikir, susah juga mencari pegawai yang cekatan dan mempunyai kemampuan bahasa Jepang+bahasa inggris yang baik dalam waktu singkat, Jika mengambil orang perhotelan tidak semuanya bisa berbahasa Jepang dan inggris. Serba salah ya, Bisa dimaklumilah kenapa pada akhirnya mereka mancari Mahasiswa. Bagaimana menurut kalian?
Before Hokkaido: Kesimpulan
Jadi kira kira begitulah awal mulanya aku berangkat dan berhasil magang ke Jepang. Sebagai orang yang mengalaminya, jujur dari lubuk hati paling dalam, semua persiapan, ngejar mata kuliah, magang di RRI, semuanya berjalan begitu cepat. Daripada kekuatiran gimana di Jepang, pada saat itu pikiranku lebih ke "Bagaimana reaksi orang orang"
Jujur, 4 tahun kemudian, aku baru tahu bahwa saat itu banyak sekali kaum kaum julid yang mempertanyakan kenapa harus aku yang dipilih. Tapi guys, mendengarkan kata orang pasti ga ada habisnya. Aku tahu mereka ingin ada di posisi aku, tapi membicarakan aku di belakang dan baik di depan aku rasanya ga etis aja :) But life must go on ye gak?
Untuk selanjutnya, aku akan bercerita dengan gaya novel gimana? Dari pertama berangkat sampai ke Hokkaido.
BONUS:
TIPS Jika kalian akan ke Hokkaido atau ke tempat yang dingin. Ini perlu!
Buat kalian yang mungkin masih awam bepergian ke luar negeri atau minimal belum pernah ke negara 4 musim, atau minimal lagi belum pernah ke tempat sedingin Hokkaido, ada beberapa barang yang harus kalian bawa, bukan cuma jaket dan coat ya hehe.
THINGS to BUY
1. Body Lotion yang SUPER melembabkan. Kenapa? Karena disana tingkat dinginnya super. kulit pasti gak mungkin enggak akan jadi kering. body lotion yang biasa kalian pake belum tentu cocok dengan cuaca disana. Gambar di atas salah satu rekomendasi body lotion aku guys. Bisa dibeli di toko online atau mau beli pas di jepangnya juga bisa.
2. Coat, Jaket+Sweater
Sudah amat jelas sekali ya guys. Sebetulnya membawa pakaian tebal itu bukan hanya karena musim dingin saja. Tapi jika udaranya dingin maka wajib dipakai. Contohnya dari November-Februari sebetulnya masih terhitung musim dingin, Tapi pada musim semi, udara pun masih dingin. Jangan meremehkan dinginnya wahai kalian orang Bandung lol. Tetep aja butuh coat. Buat kalian yang pertma kali ke Jepang dna orangnya gak tahan dingin, ga usah takut. Kalian bisa pake legging yang bahannya hangat sebelum pakai jeans+celana bahan. Jika area kaki tertutupi dijamin kamu gak akan kenapa napa.
3. Obat obatan
Loh kok harus bawa obat? Ini hanya anjuran. Karena tidak semua orang memiliki daya tahan tubuh yang tinggi. Sensei ku pernah berpesan sebelum aku berangkat bahwa Vitamin C dan Vitamin D adalah hal yang wajib diminum selama disana. Mengingat betapa rodinya saya bekerja nanti. Tentunya buat kalian yang punya pemyakit tertentu, bawa saja buat jaga jaga.
4. Minyak GPU+krim pijat
Ya, awalnya si anak endud ini ketawa pas ngetik ini. Tapi para budak korporat dan muka baby tapi badan jompo ini pasti paham kenapa harus membawa ini. Musim dingin tetaplah musim dingin yang pasti kalo kelamaan di luar bikin kaki beku. Jika kalian akan pergi ke Jepang, dijamin kalian akan banyak berjalan dari biasanya. Ya, kalau kalian rajin olahraga, fix aku respect sama kalian hehe. Tapi buat yang enggak, siapin aja dulu. Ga usah banyak banyak, beli satu yang pake rame rame juga gak apa apa. Aku jadi ingat temen magangku bawa krim pijat. Aku sendiri sama sekali ga kepikiran loh.
Nah itu dia kira kira hal hal yang harus kalian bawa kalau kalian akan ke Jepang di musim dingin, sengaja aku pilih bukan barang barang yang basic, tapi mungkin barang kecil yang bisa jadi ga kepikiran sama kalian.
SEE YOU SOON, BENERAN DEH! Untuk selanjutnya aku akan cerita lebih panjang.
FOLLOW ME ON:
INSTAGRAM: @inatheoo
emailme on: christtheo95@gmail.com
Komentar
Posting Komentar