Halo semua! Apa kabar? Aku berdoa kalian semua dalam keadaan baik dan selalu bahagia. Udah lama aku ga post di blog ku yang gak seberapa terkenal ini. Tapi aku ga peduli deh terkenal atau gaknya,yang pasti blog ini aku buat sebagai dokumentasi pribadi aja. (berdoa suatu hari terkenal :))
Jadi,pada kesempatan kali ini aku akan membuat 4 part sekaligus! Kali ini aku mau menceritakan pengalaman Internship singkat aku di Rusutsu,Hokkaido! Jadi selama berkuliah di STBA Yapari ABA Bandung, aku pernah mengikuti program magang di sebuah hotel,namanya Rusutsu Resort! Aku memutuskan untuk buat ini banyak part,karena aku mau ceritain segala perasaan pribadiku, bagaimana bisa terpilih,dan aku mau menjelaskan semua part di Rusutsu Resort ini. Gak lupa,aku juga mau mengenalkan Pulau Hokkaido sebagai tempat travelling! Karena banyak part,aku butuh waktu buat nyeritainnya ya.Disini aku akan ngolor ngidul cerita apa yang terjadi dan aku rasakan dulu, baru part selanjutnya berisi informasi mengenai Hokkaidonya. semoga gak bosen ya.
Aku harap postingan aku bisa nemenin kalian di masa pandemi ini, Last,sebelum kalian baca,Aku mau banget kalian berdoa agar masa masa ini segera berakhir. Aku percaya,Tuhan gak tinggal diam kok, He is under control. Amin :)
A Little Story
Cerita ini dimulai ketika dosen memperkanalkan suatu Program yang mereka sebut Internship Minori. yang dikemudian hari aku kenal bahwa PT.Minori adalah perusahaan yang menyedikan tenaga kerja ke Jepang,jadi semacam penghubung gitu antara perusahaan/hotel dsb yang butuh pekerja,dan Minori inilah yang mencarinya,salah satunya ke kampusku ini. Program ini sebetulnya sudah ada sejak aku semester 5 tahun 2017. Dan dari kelasku sendiri cukup banyak yang terpilih untuk pergi kesana. Tapi entah kenapa saat itu aku belum tertarik untuk ikut. Karena kupikir kalau ikut,nanti kuliahku akan tertunda,dan aku ga bisa lulus tepat waktu.
Ditambah lagi,aku sebelumnya sudah punya track record di Jepang selama 2 tahun. Kupikir,ini hal mustahil. Ditambah lagi banyak temanku bilang,mereka mandahulukan yang belum pernah ke Jepang, Jadi bisa dibilang, untuk pergi ke Jepang dengan status pekerja saja rasanya sudah tidak mungkin. Ditambah lagi,ada sebuah kasus yang cukup kontroversial. Yang aku rasa harus aku ceritakan,ybs namanya tentu disamarkan.
Aku punya teman kuliah namun beda kelas bernama Sugih,dia cewek. Dia adalah salah satu yang pergi ke Rusutsu pada waktu musim dingin.Namun, sepulang darisana dia terlihat sedikit gak senang. Walaupun beda kelas dan tidak terlalu dekat,aku tetap bertanya.
"Kamu kenapa?" Dan Sugih bilang kalau dia disana sempat digaji 50 ribu yen per bulan. Ditambah dia harus membayar uang tiket pp. Jadi sangat sedikit yang dia dapatkan. Aku gak habis pikir, dia kesana musim dingin yang artinya dia harus banyak makan dan butuh makan banyak agar tidak kedinginan, ditambah dia bekerja di hotel yang pasti capek. Sugih bilang kalau dia hanya dapat 5000 yen saja ketika pulang.
Aku yang medengarnya langsung ingin marah. Bagaimana bisa? Ini namanya eksploitasi besar besaran. Aku secara pribadi, tidak mau berpikiran negatif kepada kampusku. Jadi pikirku kalau tidak dari pihak M ya Pihak R. Ngerti kan ya maksudnya? (Faktanya akan aku kasihtau nanti) Akhirnya aku sempat mengurungkan niat.
Sampai suatu hari,aku membeli sebuah buku travel yang berisi Hokkaido secara keseluruhan.
Buku ini sangat menarik. Isinya berisi ulasan tempat-tempat,menarik,,alamatnya,harganya dan bagaimana caranya pergi kesana. Buku ini juga menyediakan alternatif rencana pergi kesana. Aku suka dengan konsep buku ini. Tidak berisi tentang cerita tapi Full Informasi!! Ini yang aku butuhkan. Bukan Vlog Youtube yang Maksimal Pamer tapi Minim Indormasi.Ups!
Intinya,karena melihat buku ini aku menjadi sangat tertarik pergi ke Hokkaido. Emang agak picik ya pikirannya,Hehehehe. Ketika orang lain ingin menambah pengalaman,si gembul ini cuma pengen jalan-jalan. Tapi buku inilah yang membulatkan tekadku. Pokoknya aku harus pergi kesana. Karena,Jika menunggu nunggu kesempatan pasti akan lama. Kenapa dengan kesempatan emas ini aku sia siakan? Aku dapat uang,dapat pengalaman,dapat teman baru,dan plus jalan-jalan.
Ok,berikutnya aku akan buat CV.
Menulis CV+Wawancara
Anehnya aku tidak ragu sedikitpun. Aku membuat CV yang Formatnya pun sudah dishare oleh temen-temanku, Aku hanya tinggal ambil foto terbaru 3 kali 4. Sebenarnya ingatanku agak samar-samar sih. Tapi aku ingat kalau aku yang paling terakhir yang mengumpulkannya. Aku bersyukur karena angkatanku ini punya kerjasama yang baik. Aku tidak perlu menghadap dosen namun aku hanya perlu mengumpulkannya ke temanku. Lalu segala macam informasi tentang wawancara pun dishare dengan cepat. Aku bersyukur punya rekan rekan yang mau membantu.
Akhirnya aku pun ikut wawancara. Pada hari itu,aku melihat teman-temanku pakai baju rapih,,bahkan pakai kemeja dan dasi. Aku gak kepikiran sama sekali. Aku hanya pakai kaos seperti biasa, karena hari itu ada wawancara pun aku baru tahu. Jangan dicontoh ya teman teman. Aku hanya sisir rapih rambut saja.
Saat wawancara,banyak yang bilang kalau aku sudah pernah ke Jepang dan bla bla, yang intinya aku tahu mereka gak suka kalau aku keterima. Aku hanya bilang "kalau kamu bisa,ya tunjukkan,aku males ngajarin orang kayak kamu" Benar-benar ya. Tapi aku rasa aku harus tetap pada prinsipku. Ga ada istilah teman kalau sedang bersaing. Akhirnya aku pun memberanikan diri. Selama wawancara, aku gak bisa jelaskan secara rinci,tapi seperti pada umumnya wawancara biasanya yang ditanyakan adalah motivasi,perkenalan diri,alasan ingin ikut internship dan kemampuan bahasa jepang.
Jujur,aku tidak kesulitan sama sekali,hanya aku berusaha terlihat rapih dan meyakinkan saja. Aku tahu orang Jepang juga menilai visual. Inget kan aku cuma pake kaos :)
Pengumuman!
Pada saat pengumuman, Aku sama sekali tidak sadar kalau hari itu sudah ada pengumuman, Samar samar aku ingat, kalau pada awalnya aku membaca sebuah pesan di group:
Bagi yang namanya tidak ada di daftar ini silahkan keluar dari group. yang berarti aku tidak lulus. Aku sedikit kecewa pada saat itu.
Sehari setelahnya, keajaiban terjadi. Temanku,memintaku untuk accept permintaan group baru. Ternyata namaku ada dalam daftar! Dan sehari setelahnya pengumuman secara resmi dari STBA pun keluar. Sebetulnya aku tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi. Tapi aku bersyukur, bahwa apa yang aku percaya,akhirnya terjadi.
Jujur,pada saat itu berapapun gaji yang aku terima,aku akan terima. Aku anggap ini sebuah pengalaman dan proses dari Tuhan. Karena bagiku,kembali ke sana saja sudah suatu mukjizat.
Bulan penuh penantian
Orangtuaku sudah senang sekali,tapi aku tidak memberitahu bahwa sebetulnya gaji yang diterima sedikit. Pada saat itu aku hanya mencari cara agar 50 ribu yen itu bisa dipakai dengan baik. Tapi ternayata cukup menguras emosi. Aku tipe yang banyak makan. Aku juga butuh beli skincare. Katanya sih air di Jepang bisa bikin glowing hehehe.
Sebetulnya jarak dari wawancara kepada keberangkatan itu ada 9 bulan lebih, dan tidak ada pengumuman ataupun update apapun dari pihak kampus. dan memang selama 9 bulan (kayak orang hamil aja 9 bulan) diriku dan teman yang terpilih sibuk dengan urusan kampus. ditambah aku tidak mau ada matkul yang harus mengulang. Aku ditargetkan untuk lulus tahun2019.
Pada saat aku menulis blog ini, tentunya ada banyak angkatan dibawahku yang ikut program ini. Namun aku sangat menyayangkan dengan kelakuan mereka. Mereka agak keteteran dengan matkul dna tidak menyelesaikan tugas-tugas kuliah terlebih dahulu, sehingga mau tidak mau mereka harus mengulang.Padahal kalau saja mereka mau kerja keras, Di Jepang mereka tidak perlu memikirkan tugas lagi.
Setelah hampir 6 bulan kami menunggu, aku ingat kalau aku mulai kuatir. Mulai kuatir kalau aku tidak bisa mengatur uang. Oleh karena itu,aku mulai berpikir untuk mengundurkan diri,Tapi gak jadi,pokoknya aku harus ke Hokkaido.
Aku berdoa,supaya keadilan berpihak pada kami. Secara logika, di surat kontrak tertulis per jam kami dibayar 800 yen (1 yen=130 pada saat itu) dan kami dibatasi kerja selama 8 jam sehari. Oleh karena itu, kami harusnya mendapat lebih dari 50.000 yen.
Mana ada Hotel Besar yang tidak mampu membayar karyawannya? Ada apa dengan hukum di Jepang yang terkenal sangat adil? Jahat sekali orang yang mengantongi uang kami? wuahahaha.
Aku terus berdoa,percaya hingga ada secercah harapan.
Ayat favoritku saat itu:
Filipi 4:13
Lukas 1:37
Kabar Baik dari Zhansa aka Ojan
Dalam keberangkatan ke Rusutsu Resort, ada dua kali dalam setahun. Musim Panas dan Musim Dingin. Mahasiswa yang terpilih diluan akan berangkat pada saat Musim Panas dan berangkat bulan Juni,sedangkan aku kebagian berangkat bulan Desember,di musim dingin. Nah aku punya teman sekelas yang berangkat terlebih dahulu di musim panas. Kami satu kelas. Dia ini pintar dan tidak pelit informasi,bisa dibilang dalam hal tugas dan kerja kelompok dia ini sangat bisa diandalkan. Hehehe.
Suatu hari di bulan Agustus aku meneleponnya karena dia sedang update story. Dia ini emang jarang sekali upload story dan posting apapun di Instagram, aku jadi bingung,apakah dia menderita disana. Jadi,aku DM yang bersangkutan apakah"beliau sedang sibuk,karena aku penasaran dengan keadaanya. Aku tidak berekspetasi ternyata semuanya bisa berubah.
Dan kenapa aku tergerak meneleponnya saat itu sebetulnya bukan ingin kepo-in rusutsu, karena aku pikir nanyain kerjaannya cukup ga enak karena ya pasti kerjanya cape, aku hanya ingin bertanya hal-hal yang ringan saja. Basa-basi sebetulnya, tapi aku tau "beliau orangnya baik dan santai aja kalau aku nanya hal-hal yang menurutku agak sensitif.
Aku ingat aku memakai wifi perpustakaan kampus pada saat itu. Inti dari percakapan kami kira-kira seperti ini:
1. Aku bertanya keadaannya, dan dia jawab baik-baik saja,walaupun di awal-awal suka homesick, dia pun mensiasati kelelahannya dengan rajin tidur siang,karena dia shift nya 4 jam di pagi dan 4 jam di malam hari.
2. Zhansa bercerita tentang bagaimana garis besarnya pekerjaan disana. Zhansa bekerja sebagai housekeeper,lalu di bagian service sampai dia pulang kembali. Darisini aku tau kalau pekerjaannya lumayan menguras tenaga.
3. Akhirnya aku bertanya bagaimana cara dia mengatur gajinya yang 50.000 yen tersebut.
4. Dia bilang kalau ternyata dia mendapatkan gaji lebih dari 50000 yen. Aku lupa dia bilang apa alasannya,tapi aku ingat dia dibayar dengan pantas disana dan gajinya cukup untuk membayar kembali tiket yang sudah dibeli oleh PT Minori.
Selebihnya aku hanya bertanya tentang keadaan teman-temanku yang lain. Itulah mengapa aku menjadi sedikit lega. Akhirnya doa doaku terjawab.
Begitu Zhansa pulang,dia mengumpulkan mahasiswa yang sudah terpilih di bulan Desember untuk berkumpul. Dia mau memberi informasi terkait apa saja yang harus dibawa,bagaimana cara mengirim uang ke bank dan lain-lain. Maklum, walaupun aku sudah pernah ke Jepang tapi keadaan di Hokkaido sangatlah berbeda dengan Tokyo dan sekitarnya.
Jujur saja, hal pertama yang aku tahu tentang Hokkaido adalah udaranya yang sangat dingin,dan saljunya yang tebal.
Kira-kira seperti inilah sedikit potret dari tebalnya salju Hokkaido.
FAKTA
Setahun kemudian tepatnya bulan lalu,aku bertemu dengan temanku Theresa. Sebut saja Saachan. Kami ngobrol tentang kenangan semasa disana dan dia bilang:
Tau gak, si xxx san teh yang ngantongin duitnya, pas kita datang,dia dipindahin makanya gaji kita aman dan ga dikantongin sama dia.
Seketika aku kehabisan kata kata. Bersyukur.
Dear ybs, apakah anda tega mengantongi gaji mahasiswa seperti itu? Apakah gaji anda tidak cukup? Tega.
Sedikit pemandangan dari luar jendela kamarku.
Next part aku akan jelaskan lebih lanjut bagaimana keadaan disana. See youuuuu
Komentar
Posting Komentar