Dear Calon Ryugakusei,I'm with you

Halo!
Ketemu lagi bareng aku nih. Sebenernya aku gak tahu ini blog mau diapain. Tapi untuk sukses kan butuh konsistensi. 
Berita di akhir akhir ini memang cukup membuat semua kalangan menjadi takut. Krisis Global memang sudah terjadi. Si aku yang sekarang berprofesi sebagai sensei ini harus merasakan yang namanya WFH (Work from Home) 
Di tengah kesibukan saya mantengin laptop dan ber online ria, saya terkejut akan satu berita yang menyatakan bahwa: Jepang membatalkan lebih dari 750.000 ribu visa Jepang dibatalkan. dan per tanggal 29 Maret 2020 kemarin Jepang melarang orang asing terutama dari Asia Tenggara datang ke negaranya, dan ada kabar lain kalaupun sudah datang,mereka harus dikarantina dulu selama 14 hari.
Jujur,saya awalnya hanya "Oh" saja. Berita si Korona ini memang sudah ada lebih dari beberapa bulan yang lalu, tapi si aku baru sadar kalau efeknya akan separah ini.
Meanwhile, aku punya dua orang teman kuliah yang cukup akrablah. Namanya Ahya dan Ela.
Mereka ini akhirnya mengikuti jejakku untuk menjadi Ryuugakusei/pelajar asing di Jepang. Bahagianya aku mereka mengikuti saranku untuk sekolah di Kokusai Kotoba Gakuin, Shizuoka.
Aku yang mengantarkan mereka berdua ke kantor perwakilannya di Jl.Titiran Bandung. Aku yang mengenalkan mereka kepada Pa Ayie dan Ibu Yuli selaku pimpinan disana.
Anyway, Aku orang yang paling semangat mengajari mereka Bagaimana tinggal di Jepang. Aku juga memberitahu mereka jejak kenanganku disana. "Banyak kenanganku di tempat ini..."begitu kataku.
Mereka pasti senang sekali. Walaupun cukup kalem, aku tahu mereka gak sabar ingin ke Jepang.
Begitu juga denganku. Aku tidak sabar melihat mereka berkembang disana.
Tapi, sebuah virus tak kasat mata ini menghentikan sementara perjalanan mereka.

Aku berhenti sejenak dari kesibukanku. Membuka blog ku yang ga seberapa terkenal ini Hahaha... Aku yakin 100% di luar sana juga ada orang lain yang ikut jejakku juga untuk ke Jepang. merantau,bekerja,atau kuliah.
Entah kenapa ya aku tergerak untuk menulis ini. Untuk memberi kekuatan buat kalian semua yang berada di posisi ini. 
Perjalanan kalian hanya ditunda kok,bukan berarti gak jadi kan.

So,listen to me.I will tell you a story of mine.
Jepang yang aku datangi 6 tahun yang lalu dengan Jepang yang kalian akan datangi itu sama. Hanya situasinya saja yang berbeda.
Aku mengalami banyak sekali kesulitan sebelum keberangkatan. Backgroundku bukan anak kuliahan sastra jepang, tapi baru lulus SMA. Dulu,aku pikir aku yang paling pintar,Ternyata,ketika sudah masuk les persiapan Bahasa Jepangku belum ada apa apanya. 
Aku disandingkan dengan anak kuliahan, dan orang dewasa lainnya.Ada orang kantoran,Bidan dari segala profesilah yang mempunyai tujuan yang sama denganku.
Pandangan mereka soal Jepang dan pandanganku berbeda. Aku dahulu ingin berpetualang disana. Sedangkan mereka ingin hidup baru disana. 
Anak 16 tahun mana yang tidak tergiur dengan gemerlapnya Jepang.Aku ingin cepat-cepat keluar dari negara ini dan memulai petualangan baru disana.
Aku ingat selama les persiapan,aku tidak pernah belajar Kanji. Aku hanya kuat di teori bahasa.
Dibandingkan mereka,aku hanya lebih nekat. Sampai hari ini, aku masih geleng-geleng kepala kalau ingat Christina 16 tahun kebakaran pemanasan ruangan, ngotorin apartemen, kesasar puluhan kali dan hal memalukan lainnya. 
Semuanya itu aku jadikan pelajaran berharga. 

Aku ingat saat saat berpamitan dengan orangtua di bandara. Aku terkagum kagum dengan luasnya bandara. Aku ceroboh banget waktu itu. Kami memang rombongan. Tapi yang matanya melek kanan kiri ya aku. Aku kagum dengan banyaknya toko di Bandara Malaysia, wangi toko parfum itu masih aku ingat. Saking bandelnya aku, aku sampe ditarik oleh salah satu "kakaku" disana.
Ketika memasuki Bandara Narita untuk pertama kali, aku semakin tidak karuan, Ingin aku jelajahi satu per satu.
Tapi begitu aku lihat,peta bandara yang rumit aku memilih jadi anak manis aja.
Aku ingat banget, aku nangis karena kecapean bawa koper dan tas selempang yang berat.
Galih,yang baik hati,jago gitar,dan vokalis band indie hits di Bogor, membawakan koperku dengan baiknya. Destira, kakak tertua disana menuntunku dengan sabar hingga masuk kereta.
Aku masih ingat, Iqbal, temanku yang kocak ini melihat lihat ke luar kaca pintu kereta sambil berteriak tanpa filter "Anxxg,Sakura!" Aku pun buru buru mengikuti jejak iqbal hingga bunyi koperku terdengar dan aku pun tidak peduli.
Baru aku tahu hari ini,dari seorang teman, Galihlah yang menjaga barang barangku,koperku,sambil meminta maaf kepada penumpang lain. 
Bisa bayangkan betapa nyebelinnya Christina dulu? Hahahaha.
Aku ingat dengan jelas pemandangan indah dari kaca jendela kereta. 

Begitu sampai,dinginnya Shizuoka menusuk tulangku yang gede ini. Lagi lagi aku menangis.

Itulah sekelumit ceritaku memulai perjalanan sebagai Ryuugakusei. Penuh drama dan perjuangan kan? Dibalik ceroboh dan kekanak kanakannya aku dulu, aku ini bisa berjuang juga loh. Aku tidak menyerah dengan keadaan.
Seandainya,dulu aku gak ngotot dan gak berusaha meyakinkan orangtua, aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di Jepang.

Guys,semua butuh perjuangan. Jangan pikir kami dulu lebih susah dari kalian atau sebaliknya. Setiap orang punya cerita masing masing kok.Contohnya aku,
Mungkin perjuangan kalian berlipat lipat lebih keras,batinnya mungkin. 
Ahya dan Ela direncanakan berangkat 1 April ini. Tapi ditunda.
Aku mau bilang,harga tiket dan CEO (Sertifikat Ijin Tinggal) itu harganya mahal. Tidak bisa terukur dengan rupiah atau Yen.
Di dalamnya terdapat air mata,tangisanmu, tangisan orangtua,beban,tanggung jawab dan doa kalian beserta orangtua selama ini.
Peganglah itu kuat kuat. Jepang akan pulih. Dunia akan pulih.
Bersyukurlah. Jika kalian berhasil datang dalam situasi seperti ini, aku yakin kalian tidak akan mendapatkan pengalaman indah sepertiku. Jepang dan dunia sedang berusaha pulih.
Atmosfirnya belum berubah. Tunggulah beberapa saat nak. Hingga Jepang sembuh kembali, dan siap untuk kalian datangi.
Selamat berdoa kalian semua.I pray for you.
Jangan pikirkan begaimana Jepang nanti, gimana aku disana.
Berpikirlah jernih. Segala seseuatu terjadi dalam kontrolNYA kok.
Sebentar lagi waktunya akan tiba,Jepang siap untuk membuka tangannya kembali.
Ganbare!

Salam, 

Christina Theodoris
follow me on Instagram: @inatheoo


Komentar


  1. https://www.kawasanbet.com/ : Agen SBOBET Terpercaya | Situs Slot Online | Daftar Judi Bola Terbaik

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer